Mall punya beragam versi sejarah kelahiran. Sebagian kalangan memandang bahwa mall mulai lahir setelah terjadi Revolusi Industri di Eropa pada awal abad ke-19. Situs homepage.mac.com menyebutkan bahwa cikal bakal mall mulai terlihat tahun 1891 saat Edward Bouton membangun Roland Park di dekat Baltimore. Taman ini menyediakan blok komersial untuk para pemilik toko. Kemudian pada tahun 1908, blok serupa dibangun di Los Angeles.
Sementara ehow.com menuliskan bahwa mall mulai muncul tahun 1785. Tapi situs ini tidak menyebutkan lokasi dan nama mall-nya. Kemudian bentuk bangunan yang benar-benar bisa disebut sebagai pusat perbelanjaan, tulis ehow, baru muncul sekitar tahun 1916 di Amerika dan tahun 1950-an di Paris dan London.
Ternyata sebelum pusat perbelanjaan berkembang di Eropa dan Amerika, hal serupa sudah lebih dulu muncul di Damaskus, Suriah. Di jantung kota Damaskus terdapat pusat perbelanjaan yang sangat besar dan dihuni banyak sekali toko, layaknya mall di zaman modern. Pusat perbelanjaan ini bernama Hamidiyah.
Menurut catatan thetravelword.com, Hamidiyah dibangun pada tahun 1780, saat Sultan Abdul Hamid memimpin wilayah tersebut. Nama Hamidiyah diambil dari nama belakang sultan Adul Hamid. Pusat perbelanjaan ini kemudian diperluas pada masa pemerintahan Hussain Basha Alazem tahun 1884. Setelah dibangun Hamidiyah memiliki panjang 600 meter.
Pusat perbelanjaan Hamidiyah ini berada persis di depan Masjid Umayyah yang merupakan pusat pemerintahan Bani Umayyah. Bentuknya mirip terowongan yang memanjang dan di tengah-tengahnya terdapat beberapa cabang. Di kanan dan kiri terowongan berjajar toko yang menjual aneka barang kebutuhan seperti makanan, souvenir, pakaian, juga perabot rumah tangga. Di dalam pusat perbelanjaan itu juga terdapat beberapa restoran.
Pusat perbelanjaan ini setiap hari mulai ramai dikunjungi orang pada pukul 10.00 pagi dan ditutup sekitar pukul 10.00 WIB. Salah satu yang khas dari pusat perbelanjaan ini adalah aroma makanan yang senantiasa merebak. Bangunan yang berbentuk lorong tertutup menjadikan uap makanan yang dimasak restoran-restoran di Hamidiyah tidak mudah lepas ke udara bebas.
Banyak pihak menyebut Hamidiyah ini sebagai mall tertua yang masih eksis hingga saat ini. Sejak didirikan sampai sekarang, Hamidiyah tidak pernah kosong atau runtuh akibat bencana alam. Sebenarnya, sebelum Hamidiyah terdapat pula pusat perbelanjaan di Turki. Tapi bangunannya sempat runtuh, dan kemudian dibangun kembali.
Sebelum Hamidiyah dibangun, pemerintahan Turki juga membuat pusat perbelanjaan yang saat ini masih ada di Istanbul. Pusat berbelanjaan ini memiliki 60 lorong dan dihuni sekitar 5.000 toko. Lokasi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Grand Bazaar ini dibangun oleh Sultan Mehmed pada tahun 1461. Kemudian lokasi ini direnovasi dan dikembangkan pada tahun 1894 setelah hancur akibat gempa. Bangunan yang ada saat ini adalah bangunan yang dibuat setelah sempat runtuh.
Setelah berkembang di Turki dan Timur Tengah, juga terdorong Revolusi Industri di dunia Barat, pusat-pusat perbelanjaan bertumbuhan di mana-mana. Kota-kota di dunia ini menjadikan mall sebagai salah satu penggerak modernisasi juga penyokong roda perekonomian.
[http://www.asalmulane.com/2012/01/hamidiyah-disebut-sebagai-mall-tertua.html]
Sementara ehow.com menuliskan bahwa mall mulai muncul tahun 1785. Tapi situs ini tidak menyebutkan lokasi dan nama mall-nya. Kemudian bentuk bangunan yang benar-benar bisa disebut sebagai pusat perbelanjaan, tulis ehow, baru muncul sekitar tahun 1916 di Amerika dan tahun 1950-an di Paris dan London.
Ternyata sebelum pusat perbelanjaan berkembang di Eropa dan Amerika, hal serupa sudah lebih dulu muncul di Damaskus, Suriah. Di jantung kota Damaskus terdapat pusat perbelanjaan yang sangat besar dan dihuni banyak sekali toko, layaknya mall di zaman modern. Pusat perbelanjaan ini bernama Hamidiyah.
Menurut catatan thetravelword.com, Hamidiyah dibangun pada tahun 1780, saat Sultan Abdul Hamid memimpin wilayah tersebut. Nama Hamidiyah diambil dari nama belakang sultan Adul Hamid. Pusat perbelanjaan ini kemudian diperluas pada masa pemerintahan Hussain Basha Alazem tahun 1884. Setelah dibangun Hamidiyah memiliki panjang 600 meter.
Pusat perbelanjaan Hamidiyah ini berada persis di depan Masjid Umayyah yang merupakan pusat pemerintahan Bani Umayyah. Bentuknya mirip terowongan yang memanjang dan di tengah-tengahnya terdapat beberapa cabang. Di kanan dan kiri terowongan berjajar toko yang menjual aneka barang kebutuhan seperti makanan, souvenir, pakaian, juga perabot rumah tangga. Di dalam pusat perbelanjaan itu juga terdapat beberapa restoran.
Pusat perbelanjaan ini setiap hari mulai ramai dikunjungi orang pada pukul 10.00 pagi dan ditutup sekitar pukul 10.00 WIB. Salah satu yang khas dari pusat perbelanjaan ini adalah aroma makanan yang senantiasa merebak. Bangunan yang berbentuk lorong tertutup menjadikan uap makanan yang dimasak restoran-restoran di Hamidiyah tidak mudah lepas ke udara bebas.
Banyak pihak menyebut Hamidiyah ini sebagai mall tertua yang masih eksis hingga saat ini. Sejak didirikan sampai sekarang, Hamidiyah tidak pernah kosong atau runtuh akibat bencana alam. Sebenarnya, sebelum Hamidiyah terdapat pula pusat perbelanjaan di Turki. Tapi bangunannya sempat runtuh, dan kemudian dibangun kembali.
Sebelum Hamidiyah dibangun, pemerintahan Turki juga membuat pusat perbelanjaan yang saat ini masih ada di Istanbul. Pusat berbelanjaan ini memiliki 60 lorong dan dihuni sekitar 5.000 toko. Lokasi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Grand Bazaar ini dibangun oleh Sultan Mehmed pada tahun 1461. Kemudian lokasi ini direnovasi dan dikembangkan pada tahun 1894 setelah hancur akibat gempa. Bangunan yang ada saat ini adalah bangunan yang dibuat setelah sempat runtuh.
Setelah berkembang di Turki dan Timur Tengah, juga terdorong Revolusi Industri di dunia Barat, pusat-pusat perbelanjaan bertumbuhan di mana-mana. Kota-kota di dunia ini menjadikan mall sebagai salah satu penggerak modernisasi juga penyokong roda perekonomian.
[http://www.asalmulane.com/2012/01/hamidiyah-disebut-sebagai-mall-tertua.html]
RATIZON 21 Mar, 2012
-
Source: http://99ratiz.blogspot.com/2012/03/hamidiyah-disebut-sebagai-mall-tertua.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com